Minggu, 27 Januari 2013

#kehidupanga...

Tulisan ini saya buat sambil memperbaiki laporan yang harus segera ACC dalam tempo sesingkat-singkatnya demi memperjuangkan uang satu setengah juta -yang harus disetor jika berkas melewati deadline. Iya, saya sedang curhat.

Sebelum berangkat kampus sebentar, ada juga tugas rumah yang harus segera diselesaikan. Seperti biasa.

Lalu saya mencoba menghitung mundur. Katanya, awal Maret akan digelar sidang. Satu hari yang konon cukup menentukan perjuangan dua semester masa pendidikan profesi ini. Ah, bagi saya ini perjuangan selama kurang lebih lima tahun sejak berada di tempat ini.

Setelah itu mau kemana?

Itu pertanyaan yang sampai hari ini masih agak buram. Yang jelas, setelah ini sepertinya akan ada perubahan saat saya mengisi biodata. Kenapa pula akhir-akhir ini permintaan mengisi biodata jadi semakin sering? Entahlah. Mungkin karena semakin banyak tetek-bengek birokrasi yang mengharuskan pengisian itu.

Maka setelah bertahun-tahun bergulat dengan dunia akademik ini, setelah pada akhirnya harus menentukan pilihan apakah akan melanjutkan menjadi akademisi, atau praktisi, atau justru banting stir ke dunia yang sama sekali berbeda; masih juga buram.

Ada orang-orang yang berusaha membantu untuk memikirkannya, bahkan saya khawatir mereka kelak akan memaksakannya. Selebihnya, masih ikut bertanya-tanya bersama saya; setelah ini mau kemana?

"Kak, kenapa tidak masuk sastra saja?" tanyanya sambil menimang Jeda Sejenak
"Mungkin saya memang salah jurusan, ya?" saya cuma mesem-mesem. Antara mengiyakan dan bingung harus jawab apa. 
"Mana mungkin setelah sejauh ini masih dianggap salah jurusan?" lanjutnya, tertawa-tawa. Saya pun hanya ikut tertawa. 

Ah, bukankah justru karena ketidakmungkinan-ketidakmungkinan yang terjadi dalam hidup itulah, yang membuat kita semakin yakin; insya Allah, ada maksud Allah dibalik ini semua. 

Makassar, 28 Januari 2013

Saat matahari pancarkan sinar lemah dibalik awan

2 komentar:

  1. Hahaha salah jurusan, ampunga. Astaghfirullah, kalau kita salah jurusan, saya apa mi itu. Tersesat dan tak tahu pulang :D cheers!

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan tersesat,May.. Kalo Maya mah sengaja bertualang :D

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)