Jumat, 08 September 2017

Manusia Manusia Hening

Manusia-Manusia Hening

''Apakah memang, dunia ini terlalu ribut untuk manusia hening macam kita, Pak?''

Memang tak mudah menjadi manusia hening. Saat hiruk pikuk dunia menjadi standar normal kehidupan. Saat kiri dan kanan berbicara tentang angan-angan panjang yang dikemas dalam kata visi dan misi, padahal sejatinya kosong belaka, tanpa makna, kecuali untuk membesarkan diri saja.

Tak pernah mudah menjadi manusia hening. Yang memilih memojokkan diri dalam sepi yang terkadang disangka buruk oleh yang lain. Saat pilihan-pilihan hidup dianggap tak biasa, dan memilih untuk tidak membicarakan segalanya. Sebab memang, tidak semua hal harus untuk diceritakan.

Menjadi hening dalam sabar, terkadang menjadi yang paling tidak diperhitungkan perasaannya. Menjadi yang tidak perlu dianggap kebutuhan-kebutuhannya. Seolah yang terjadi di sekelilingnya hanya akan terlewat begitu saja.

Kelak, saat mereka telah pergi, tak ada pula yang mencari. Kecuali saat akhirnya semua orang mengerti, bahwa dunia ini bisa terus berputar pada poros harmoni sebab selalu ada yang mengalah untuk diam. Sebab tidak ada yang bersedia mendengarkan jika semuanya memaksa ingin berbicara. Sebab keheningan adalah jeda, yang membuat kita bisa berjalan untuk langkah selanjutnya.

090917