Senin, 15 April 2013

Menunggu Balasan

Dimasa kanak-kanak dulu, saya pernah bermain di rumah seorang kawan. Kawan saya yang usianya lebih tua beberapa tahun dari saya itu, disela-sela permainan, memberitahukan saya sesuatu. Sederet kalimat yang tidak panjang, tapi saya masih terlalu kecil untuk memahami maknanya saat itu. Namun, ingatan saya cukup baik untuk menghapalkannya, lalu sepulangnya ke rumah, saya 'melaporkan' hal itu kepada Bapak. 

devianart.com
Katanya, Bapak hanya tersenyum miris saat mendengar laporan saya itu. Waktu kecil saya selalu menganggap Bapak tahu semua hal; jawaban untuk pertanyaan di PR mata pelajaran apapun, sesuatu di televisi, atau hal-hal yang saya lihat di jalanan saat pergi bersama beliau. Dan untuk hal yang satu inipun, nampaknya Bapak benar-benar tahu apa makna dari kalimat yang disampaikan teman saya.

Di kemudian hari, Bapak kadang menyinggung kejadian tersebut. Bahkan ia bertanya, apakah kejadian itu adalah penyebab saya tidak pernah lagi mengunjungi rumah kawan tersebut -bahkan, secara umum jarang keluar rumah, dan lebih banyak menghabiskan waktu 'bermain' di dalam rumah? Tapi saya selalu menggeleng, sebab memang saya sama sekali tidak bisa mengingat kejadian tersebut, kecuali dari cerita Bapak tentangnya. 

Lalu,setelah berpaut bertahun-tahun dari kejadian masa lalu itu, suatu hari seorang kawan kecil saya (anak tetangga di depan rumah), datang bermain ke rumah saya. Sambil berceloteh dan memandangi saya sibuk di depan laptop, ia kemudian mengatakan sesuatu. Satu hal yang ia katakan itu membuat saya memandang wajahnya, lalu tersenyum. 

Kata-kata dari tetangga kecil itu kemudian saya ceritakan kepada Bapak. Bapak tersenyum lebar, memperlihatkan berbaris giginya yang rapi, lalu mengatakan bahwa mungkin perkataan anak itu adalah sebuah bentuk balasan untuk kesabaran menghadapi perkataan teman saya di masa yang lalu. 

Ya, terkadang memang ada hal-hal yang hanya perlu waktu, hanya perlu menunggu.

2 komentar:

  1. Here I am, waiting for the right moment to say ... emm... something and something ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Something and something? Oh, c'mon...just say it.. :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)