Kamis, 28 April 2011

Rencana Masa Depan


Setiap masa punya tantangannya sendiri. Ya, saya percaya dengan itu. Jika dulu saya sering merasa sebagai ‘termalang di dunia’ pas lagi sibuk-sibuknya ‘ngelab’: pagi-ngampus-kuliah(sambil curi2 kerja laporan)-luntangluntung persiapan lab-masuk lab-pulang malam-tidur bentar-bangun lagi kerja laporan-udah pagi lagi-ngampus lagi. Begitu terus sampai tidak terasa satu persatu lab terlewati, dan memasuki masa-masa akhir kuliah S1. Dulu, seringnya menatap iri ke senior-senior yang bisa (kelihatan) lenggang-kangkung di kampus karena sudah bergelar ‘sarjana lab’. Sekarang, baru terasa bagaimana galaunya saat lab telah selesai, tapi penelitian menanti. Tidak ada lagi teman lab yang mensupport, atau bahkan memaksa-maksa untuk menyelesaikan laporan ataupun mengerjakan prosedur yang ada. Sekarang, semua kembali ke kesadaran sendiri-sendiri. Urusan sendiri-sendiri. Kalau rajin yah cepat lulus, kalau kagak yang terus saja jadi maba (mahasiswa abadi, red). Maka fase ini, sungguh, tidak lebih ringan dari fase sebelumnya.

Nah, dimasa-masa ini juga, jadinya sudah jarang ngumpul dengan teman-teman seangkatan. Rata-rata sudah tidak ada jadwal kuliah. Berfokus pada penyelesaian tugas akhir, sambil beberapa tetap setia mengabdi sebagai asisten lab. Karena itu, saya pribadi jadinya kadang menghabiskan waktu sendiri. Baik di lab mikro, sambil mengerjakan penelitian, atau pun sekadar duduk-duduk di mushala MPM, atau mampir mengetik dan baca-baca di perpus pusat atau perpus fakultas.

Ya, jadinya sering sendiri. Dan kesendirian itu membuat saya punya waktu lebih banyak untuk berbicara dengan diri sendiri, mencoba mengenal diri sendiri. Darinya, muncul kemudian pemikiran-pemikiran dan rencana rencana yang tadinya tidak terpikirkan. Terinspirasi dari buku-buku yang saya baca pas lagi sendiri itu. Atau dari sekadar memperhatikan sekeliling, dan mencoba berdialog dengan hati tentang apa saja yang terjadi itu.

Akhirnya, sebuah rencana yang sebelumnya tidak pernah terniatkan, bahkan terlintas sekalipun mulai muncul. Tentang apa yang akan saya lakukan setelah lulus nanti. Cukup berbeda jauh dengan peta hidup yang sudah (sok) saya buat saat semester-semester awal dulu. Ditambah juga dengan meminta pertimbangan kepada beberapa kawan. Saya rasa, mungkin memang sudah saatnya saya memikirkan semua itu sejak sekarang. Mumpung masih tersisa waktu yang cukup sebelum akhirnya insya Allah benar-benar mendapatkan gelar sarjana. Agar nantinya tidak menjadi kelabakan dengan pertanyaan; setelah ini akan kemana?

Yang jelas, tujuannya sudah ada dan insya Allah tidak akan diubah-ubah. Initinya, saya tidak ingin semua perjuangan selama kuliah ini menjadi sia-sia, melainkan bisa menjadi kontribusi untuk ummat. Lalu tentu saja, tidak serta merta meninggalkan kesenangan dan ‘jiwa’ saya begitu saja.

Hmm..., saya tidak tahu akan bagaimana nantinya. Tidak tahu juga saya akan berada di mana, dengan siapa, dalam keadaan bagaimana, dan pertanyaan lainnya. Yang jelas, sekarang saatnya menata rencana masa depan. Semoga tidak ada perubahan lagi, jadi bisa fokus dengan langkah-langkahnya. Doakan yah! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)