Rabu, 08 Februari 2012

slash!


kita tentu telah tahu/ bahwa seberapa besar pun kita mau/ maka semesta tak dapat berbuat apa-apa/ tanpa kehendakNya/ maka cukup kau rapatkan jaket yang menghangatkan tubuhmu/ lalu akan kupandangi langit yang juga menaungimu itu/ kau mungkin tidak tahu/ betapa aku telah belajar banyak dari masa lalu/ sehingga tidak lagi tergesa-gesa dalam langkah/ dalam memperlihatkan luka/ adakah juga kau memilikinya/ saat kuhirup udara pagi yang begitu segar hari itu/ lalu kau mungkin akan bingung mengapa tak ingin kujeda tiap kalimat ini dengan titik di penghujungnya/ mungkin sebab aku tidak ingin/ mengakhiri ini/ hingga saatnya tiba/ tepat/ saat semuanya memang harus mencapai titiknya sendiri/ kupikir/ kita memang telah sama-sama menyimpan luka/ luka yang tidak pernah jadi ia lihat/ lukamu aku tak tahu/ kapan pula ia akan sembuh/ tapi ada benang-benang merah yang masih dapat kulihat persambungannya/ padamu/ pada lukamu yang masih kau pelihara itu/ kataku/ yang kemarin itu hanyalah pelajaran/ agar aku semakin mengerti/ bahwa sebesar apapun aku ingin/ semesta tidak dapat berbuat apapun/ tanpa kehendakNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)