Minggu, 26 September 2010

Menyoal CINTA dan Iklan Kosmetik di TV


Ya, ya, ya! Setelah beberapa lama site multiply saya nelongso dengan QN-QN ndak penting, blogspotnya prihatin tanpa satupun postingan baru, dan FB diberondong dengan notes jadul, hari ini saya mulai nulis lagi. Sebuah tulisan baru yang idenya sebenarnya sudah cukup lama mengendap dikepala. Temanya tidak jauh dari favorit banyak pihak (oh ya?). Yah, tentang cinta!

Tapi kali ini saya mencoba menelaah cinta dari sudut pandang tontonan yang sering nongol di TV kita. Yah, sepakat ataupun tidak, TV memang seolah menjadi barang yang ‘agak’ sulit terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, walaupun saya percaya, pasti tetap ada saja orang-orang yang memilih menjauhkan diri dari si kotak ajaib ini. Tapi, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa begitu banyak pemikiran, sudut pandang, bahkan keyakinan mengenai sesuatu yang terinfluence dari apa yang disuguhkan oleh si kotak ajaib ini.
Salah satunya yah tentang itu tadi; cinta! Maka pembahasan ini pun saya kerucutkan pada salah satu bagian dari tayangan TV, yaitu iklannya. Mengapa iklan? Sebab sebagian besar channel TV pasti punya iklan, dan meski penonton pasti langsung refleks mengganti channel saat iklan yang muncul, pasti akan ada celah saat iklan juga ikut disaksikan oleh para penonton (kalau tidak buat apa beriklan?).

Mari kita kerucutkan lagi pada iklan produk dengan jenis kosmetika. Yah, iklan kosmetika-lah ini yang menurut saya sebagian besar mengambil tema besar seputar CINTA. Bungkusannya saja yang bermacam-macam. Sebagian besar menampilkan wanita-wanita cantik yang dipasangkan dengan laki-laki tampan yang selanjutnya diskenariokan dengan suatu alur tertentu.
Tapi apapun ceritanya, kebanyakan dari iklan tersebut menggiring pemahaman penontonnya bahwa CINTA, ‘hanya’ dapat datang kepada cewek-cewek cantik berwajah mulus tanpa jerawat apalagi flek hitam, punya bentuk badan yang bagus, selalu beraroma wangi semerbak, serta punya kulit putih mulus. Nah, cewek yang tidak memenuhi kriteria diatas secara tidak langsung dianggap tidak akan bisa menemukan cinta sejatinya, akan dijauhi oleh kaum adam, dan akan tersisih dari pergaulan!

Wah…wah..wah… Apakah saya yang terlalu lebay dalam menginterpretasikan iklan-iklan itu? Entahlah. Saya juga tidak sedang menganggap bahwa berbagai hal positif seputar kecantikan wanita sebagai sesuatu yang negative. Tidak. Bagaimanapun setiap wanita yang dianugrahi hal-hal itu dari Allah tetap harus mensyukuri dan merawat nikmat tersebut dengan baik. Dan para wanita yang tidak secara alami memilikinya pun tidak berarti tidak boleh berusaha untuk mencapai kondisi ‘cantik’ seperti itu.

Hanya saja, sangat disayangkan jika factor-faktor fisik seperti itu kemudian dianggap/digambarkan sebagai penyebab datangnya rasa cinta oleh iklan-iklan itu. Ataukah sebenarnya iklan-iklan itu tidak sedang ingin menunjukkan tentang cinta? Entahlah.

Saya memang bukan orang yang benar-benar mengerti tentang perasaan manis berwarna merah muda itu. Saya juga salah satu orang yang absolutely tidak percaya pada istilah cinta-pada-pandangan-pertama, bagi saya, hal itu lebih tepat disebut sebagai nafsu-pada-pandangan-pertama. Juga dengan kalimat dari-mata-turun-ke-hati. Jika yang dimaksud ‘turun’ pada kalimat itu adalah ‘nafsu’, yah, saya percaya! Intinya adalah, saya hanya ingin memurnikan makna cinta dari segala alasan-alasan bersifat fisik dan sangat matrealistis itu. Apalagi jika perasaan macam itu yang kemudian ingin diandalkan untuk membangun sebuah keluarga baru, alias menjadikan masalah fisik sebagai alasan untuk memilih pasangan hidup. (Meskipun memang bukan hal yang salah juga, tapi setidaknya tidak menjadi prioritas utama, setidaknya menurut saya lho yah!)

Yah, untuk orang-orang yang memilih ‘belahan jiwa’nya dengan hanya melihat aspek fisiknya yang indah, maka saya ingin katakan : Selamat bermusuhan dengan waktu. Sebab dialah yang akan memperlihatkan bagaimana kerutan dan tubuh yang makin bungkuk mencabut satu demi satu kecantikan pasanganmu! Dan saat alasan untuk mencintainya telah direbut oleh waktu, jangan sampai kau sudah tak lagi sempat mencari alasan lain untuk itu. Hingga berakhirlah segalanya. Hingga berakhirlah cinta. Naudzubillah…

26 September 2010
Diantara flu yang saingan sama hujan

gambar:http://www.vtv.lt/images/kosmetika.jpg

1 komentar:

  1. related post untuk potinganku tahun 2007 lalu. hehe.. intinya sama. :)

    thanks yah sudah berkunjung.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)