Kamis, 16 Februari 2017

Bapak, Fayyadh Sudah Sembilan Bulan

'Mau coba gendong, Pak?' Abu Fayyadh menawarkan bayi yang dalam gendongannya. Cucu pertama di keluarga itu belum lagi genap sebulan kala itu. Bapak menggeleng. Konon sejak dulu ia memang tidak pernah menggendong anak-anaknya yang belum kuat lehernya.

'Dicoba dulu, Pak..' Abu Fayyadh kembali menawarkan. Bapak mulai terlihat tertarik. Dipasangnya model tangan yang tepat untuk bisa menimang bayi kecil itu. Saat ia berhasil menggendongnya, raut wajahnya berubah menjadi sedemikian cerah. Seolah ingin dipamerkannya kepada semua orang bahwa ia sudah bisa menggendong cucu pertamanya.

Bapak, sekarang Fayyadh sudah sembilan bulan.

Saat leher Fayyadh sudah cukup tahan untuk digendong dengan posisi tegak, Bapak sudah sakit. Padahal Mama bilang, bahwa Bapak dulu senang sekali menggendong anak-anaknya saat sudah cukup besar. Saya pun juga ingat, bahkan saat adik saya sudah berusia 3 tahun sekalipun, Bapak masih suka menggendongnya dalam perjalanan pulang kami jalan-jalan subuh.

Bapak, sekarang Fayyadh sudah sembilan bulan.

Qadarullah wa maasyaafa'alaa.. Bapak tidak sempat menyaksikan Fayyadh yang sudah lincah sekali di atas babywalkernya. Meraih apa saja yang bisa diraihnya, dan lagi heboh-hebohnya tepuk tangan sesuka hatinya.

Bapak tidak sempat menyaksikan Fayyadh yang kadang doyan saat disuapi, kadang juga geleng-geleng sendiri, kadang tiba-tiba pengennya tepuk tangan lagi.

Bapak tidak sempat menyaksikan Fayyadh mulai berceloteh macam-macam, mulai bisa dipakaikan baju macam-macam, dan hal lucu-lucu lainnya.

Bapak, Fayyadh sudah sembilan bulan. Jika adzan terdengar dan Fayyadh sedang dalam gendongan, maka saya akan mengajak Fayyadh turut menjawab adzan. Lalu kemudian memanfaatkan momentum waktu makbulnya doa di antara adzan dan iqamah. Saya akan mengajak Fayyadh turut mendoakan Bapak, semoga Bapak disayangi oleh Allah, dan kelak kita bisa berjumpa kembali dalam keadaan yang lebih baik, insya Allah.

Bapak, Fayyadh sudah sembilan bulan. Bapak baik-baiklah di sana, kami terus mendoakan.

Makassar yang hujan, menyaksikan Fayyadh dan Mama tidur siang berdampingan.
16 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)