Sabtu, 16 Januari 2010

Doamu Tak Terkabulkan? Mungkinkah?


“Berdoalah kepadaKu, niscaya Kukabulkan” (Al Mu’min:60)

Ibu sudah sakit bertahun-tahun. Tahun ini memasuki tahun keseblas untuknya. Setiap sakitnya semakin parah, selalu ia tatap mata anaknya dengan mata berkaca, “Doakan ibu agar segera sehat, Nak..” ucapnya sejak dulu, hingga kini. Sampai tak terasa bahwa permintaan itu telah diulangnya berkali-kali, tak terhitung lagi banyaknya. Sang anakpun hanya menanggapi permintaan itu dengan anggukan sambil menyembunyikan sedih bercampur haru dari kedua matanya. Dalam hati, dia hanya dapat berkata lirih, “Tanpa kau minta, telah kulakukan itu dari dulu, Bu!”

Dan waktu terus berlalu, doapun terus terpanjat, hingga bertahun-tahun lamanya. Terus berulang dan berulang tanpa lelah dan menyerah.


“Mudah bagi Allah untuk menyembuhkanmu dengan segera,
dengan satu kata saja, Bunda! Tapi Ia tak lakukan itu, sebab mungkin ada sebuah
rencana lain yang tentunya adalah yang terbaik untukmu, untukku, dan untuk
semua. Jika kesabaran sanggup terus tertanam, maka semoga kelak, kau akan jumpa denganNya dengan dosa-dosa yang secuil saja. Thaharun, insya
Allah…”
Diulangnya terus kalimat itu untuk menegarkan hatinya dan berlepas
diri dari putus asa kepada rahmat Allah yang tak terkira.


Hingga suatu hari, diantara hari dimana sang Ibu kembali drop kondisinya, di malam yang semakin beranjak menuju tengahnya, dua orang kakak beradik itu masih terjaga,


menunggu sang ayah pulang dari rapat di sebuah tempat.

Terbersit di hati sang adik untuk membuat segelas teh hangat untuk menemani malam dingin yang sesekali dimeriahkan oleh rintikan hujan itu. Saat ia masuk ke dapur, hendak menyalakan kompor untuk membuat air panas, sayup-sayup didengarnya suara aneh, semacam bunyi samar-samar yang panjang, seperti sesuatu yang bocor. Lamat-lamat dirasakannya pula bau aneh serupa gas. Maka diurungkan niatnya untuk menyalakan kompor, dan dicarinya asal bau dan suara aneh itu.

Rupanya, bau dan suara itu berasal dari tabung gas kompornya. Lama kelamaan bunyinya makin keras dan baunya makin pekat. Maka dipanggilnya kakaknya untuk segera ke dapur, tentunya dengan berbisik, untuk menghindari agar ibunya yang rehat dari sakit dengan tidurnya, tidak terjaga.

Sang kakak lalu menelepon ayahnya yang ternyata dalam perjalanan pulang. Setibanya ayahnya dirumah, beliau langsung membereskan gas yang bocor itu, dan menyalakan kipas angin agar gasnya keluar dari rumah dan menghindari ledakan yang dapat terjadi bila tersulut sedikit saja api. Sang ayah mewanti-wanti agar jangan sampai menyalakan kompor, sebab akan menciptakan semburan api besar, sebab aroma gas sudah membaur di seluruh dapur mereka.
Sang adik tertegun,bagaimana jika tadi ia tidak memperhatikan bunyi dan bau itu, lalu ia menyalakan kompornya hingga akan terjadilah apa yang mereka khawatikan tersebut? Mungkin, ceritanya tak akan lagi sama. Mungkin ia akan berakhir, atau paling tidak akan mencipta musibah kebakaran di malam pekat itu.

Sang kakak lalu menatap mata adiknya sambil berucap, “Mungkin, doa kita dikabulkan Allah dalam bentuk penolakan bala. Malam ini, hal itu telah terbukti! ”

Sang adik hanya tersenyum. Ayahnya sujud syukur. Mereka merenda pikiran masing-masing, sambil terus meneguhkan keyakinan, Allah tidak menyia-nyiakan doa mereka. Allah tidak menyia-nyiakan doa mereka.

“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR. Al Hakim)

2 komentar:

  1. Kisah keluarga adik ya? Anaa kok jadi trauma pakai kompor gas. Heh?

    Masa sih de' templatenya g' bisa disave? Udah beberapa sobat blogger yg anaa liat makai tu? Emang g' cocok sama ade tu.

    Tunggu ja de' insyaAllah anaa buatin khusus untuk ade. Yang cocok dgn tema blog ade. Insyaallah.

    Anaa masih bljr menggunakan photoshop dan corel draw...

    BalasHapus
  2. @K amatullah:

    Iya kak, apa saya yang salah yah cara savenya? dalam bentuk RAR filenya, kalo di upload ndak bisa.

    Ya udah kak, saya tunggu yang khusus aja klu gitu..hehehe... syukran yah kak!

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Jika kamu berkenan meninggalkan jejak di kolom komentar, lebih baik lagi :)